BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sunday, February 27, 2011

Hakikat Bahagia~

Punya hati duka, punya cerita luka, itulah namanya arca manusia.. Punya hati suka, namun sakit saat terluka, itulah namanya jiwa manusia.. Mengukir saat bahagia, meratap waktu sengsara. Itulah takdir cinta Yang Esa. Takdir itu mana mungkin menzalimi. Tapi itu tarbiyah dari Ilahi.. Suka duka, sengsara bahagia, nikmat Tuhan buat sang hamba. Cuma manusia harus cerdik menilainya.. Buat diri, acara kamu masih melangit puncaknya, walau terkadang salah bicara. Namun Dia tetap cinta. Walau terkadang sasar gayanya, Dia tetap menunggumu berbicara. Bicara cinta antara kamu dan Dia, bicara cinta yang pasti tiada taranya. Berbahagialah wahai diri dan ingatlah datang dan pergi hanyalah di sisi TUHAN YANG ESA.

Wednesday, February 16, 2011

Perjalanan kita masih jauh~

Dalam perjalanan  panjang ini, moga Allah kuatkan kita menempuh tiap yang mendatang. Moga tidak cepat mengeluh dengan tiap yang berlaku. Hakikat manusia, bahagia pabila senang, tidak suka akan kesusahan, bangga dengan tiap kejayaan dan malu dengan tiap kelemahan.. Namun, kita sering lupa akan setiap episod hanyalah dengan izin NYA. Kita sering mengeluh tanpa mengaitkan kejadian dengan DIA. Sedangkan DIA lah sebaik perancang.. Moga kita dijauhkan dari lalai dan alpa dalam mengingati NYA. ALLAH menguji hamba NYA untuk melihat sejauh mana persediaannya fi sabilillah.. Beramallah semata-mata kerana NYA. Kerana ALLAH S.W.T lah matlamat perjuangan kita dan Nabi Muhammad S.A.W sebaik-baik tauladan bagi seluruh umat manusia. اللهم صلى على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Sunday, February 13, 2011

Pengertian Hidup Yang Sukar Dimengerti

Melangkah itu mudah. Namun mencari arah itu yang terkadang payah. Mencari jalan itu mudah. Namun memahami destinasi itu yang susah. Menyusuri susur itu mudah. Namun menuju noktah itu pasti mendatangkan lelah. Dalam semua ini.. Menjaga istiqamah itu paling susah, payah dan lelah. Namun Dia amat faham, bagi hamba-Nya, Dia tidak meminta manusia menjadi yang terbaik, hanya perlu untuk melakukan yang terbaik, meletakkan sandaran dan keyakinan penuh kepada-Nya. Lantas nescaya Dia akan menguruskan yang selebihnya. Agar yang terbaik itu menjadi milik manusia. Moga perjalanan hidupku sentiasa dalam lindungan dan penjagaan Allah s.w.t.

 "اللهم لا سهلا إلا ما جعلته سهلا وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلا"
                                                                                                                                   

Friday, February 11, 2011

Tazkirah Li Nafsi

     Sesiapa pun tidak bisa menafikan bahawa tiada seorang pun di dunia ini yang selalu benar dan tidak pernah bersalah atau berdosa. Setiap manusia pasti pernah melanggar larangan Allah s.w.t, bahkan kadang dosa itu dilakukan dalam keadaan sedar atau disengajakan. Itulah sebenarnya sifat manusia yang diciptakan lemah daripada  Penciptanya..Begitulah juga dengan diri ini yang sentiasa melakukan kekhilafan sama ada pada diri sendiri, ibu bapa, keluarga, guru, sahabat dan yang paling kutakuti dosa padaMu Ya Allah..Ampunilah hamba-Mu yang hina ini..
Kuingin menjadi seorang muslim yang berhati bersih  dan sentiasa gerun dengan ancaman-Mu ya Allah juga gementar bila disebut nama-Mu..
Dalam surah Al-Anfal : ayat 2, Allah ada menyebut; yang bermaksud "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal."
Ku menuju padaMu Ya Rabb..Pimpinlah daku..
Moga bertambahlah keyakinanku atas kebenaran ajaran Allah ke dalam hatiku..Ameen.

Wednesday, February 2, 2011

Sejenak Muhasabah Pada Diri~

Sejenak muhasabah pada diri
diri ini pun kian terkenang
kejahilan diri di zaman lampau
sayu di hati mula mendatang
.
kadang-kadang kita terleka
sering kali diri ini alpa dan lupa
namun sepantas manakah usaha kita
untuk kembali kepadaNya??
.
Dari Hadis riwayat Ahmad dan Al-Thabrani
"Barangsiapa yang mendekati Allah sesiku,
Dia akan mendekatinya sehasta.
Barangsiapa mendekati Allah sambil berjalan,
Allah akan menyambutnya sambil berlari."
.
jangan ditunggu lagi...
apabila nyawa telah sampai ke kerongkong (76:26)
dan bertaut betis kiri dan kanan (76:29)
tiada lagi waktu bagimu
.
apabila lembaran amal telah dibuka (81:10)
dan apabila langit dilenyapkan (81:11)
dan apabila neraka Jahim dinyalakan (81:12)
dan apabila syurga didekatkan (81:13)
setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan (81:14)
.
Dan sungguh,
telah Kami mudahkan Al-Qur'an sebagai pringatan,
maka adakah manusia mengambilnya sebagai pengajaran? (54:17)
.

maka, letaklah dunia di tanganmu
agar kamu bisa mengawalinya
dan bukannya di hati
moga ia tidak merasuki mu~
.
.
WaAllahu Ta'alaa A'lam

Lamakah Kita di Kubur?



Awan sedikit mendung ketika kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan untuk ke tanah perkuburan. Baju merahnya yang besar melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang ais krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulut untuk dijamahi. Sementara tangan kirinya digenggam erat oleh ayahnya.


Yani dan ayahnya memasuki kawasan tanah perkuburan menuju ke pusara neneknya. Kemudian mereka duduk di atas tembok nisan yang bercatatan;
Hjh Aisyah Binti Marlia 19-10-1915 : 20-01-1965

"Nak, ini pusara nenekmu. Mari sayang...kita berdoa untuknya"

Yani melihat wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yang diangkat ke atas dan dia ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Dia khusyuk mendengar ayahnya berdoa walaupun dia masih belum mampu memahami sepenuhnya setiap baris doa yang dititipkan oleh ayahnya itu.

"Ayah, nenek meninggal semasa umur 50 tahun ya?"

Ayahnya mengangguk dan tersenyum sambil memandang pusara ibunya.

"Hmm, bererti nenek sudah meninggal 45 tahun ya, Yah?" Kata Yani sambil lagak matanya mengira dan jarinya menghitung.

"Ya, nenekmu sudah di dalam kubur selama 45 tahun sayang... "

Yani menoleh kepalanya dan memandang sekelilingnya. Banyak pusara di sana . Di samping pusara neneknya terdapat pusara tua yang sudah berlumut.
Muhammad Zaini 19-02-1882 : 31-01-1910

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 100 tahun yang lalu ya Yah?", jarinya menunjuk nisan bersebelahan pusara neneknya itu.

Sekali lagi ayahnya mengangguk dan tangannya mengusap kepala anak tunggalnya itu.

"Ya nak. Benar katamu sayang. Mengapa?" tanya si ayah sambil menatap mata anaknya yang redup.

"Hmmm, semalam ayah beritahu jika kita meninggal dan banyak dosa. Kita akan diseksa di kubur. Iya kan yah?" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. 

Ayahnya tersenyum dan menggangguk.

"Benar, lalu?" tanya si ayah meminta penerangan si anak.

"Iya... Kalau nenek banyak dosanya, bererti nenek sudah diseksa 45 tahun di kubur ya ayah? Kalau nenek banyak pahalanya, bererti sudah 45 tahun nenek bahagia dikubur. Betul tak ayah?" mata Yani bersinar ingin tahu.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas menampakkan keningnya yang berkerut dan perasaannya yang cemas.

"Iya nak, kamu pintar sayang," kata ayahnya pendek.

Pulang dari tanah perkuburan, ayah Yani kelihatan gelisah di atas sejadahnya. Dia memikirkan perkara yang telah diperkatakan oleh anak kesayangannya tadi.

"... 45 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...145 tahun diseksa .. atau bahagia dikubur?". Dia bermonolog sendirian.

Lalu dia tertunduk dan menitiskan air mata.
"Kalau dia meninggal dan banyak dosanya. Kiamat masih 1000 tahun lagi, bererti dia akan diseksa 1000 tahun?..'Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un'... "

Air matanya semakin banyak menitis, sanggupkah dia diseksa selama itu.
"Itu kalau benar kiamat lagi 1000 tahun tetapi kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itukah  dia akan diseksa di kubur. Mampukah dia bertahan dengan tiap seksaan? padahal melihat adegan pukul di salah satu rancangan televisyen pun dia sudah tidak tahan untuk melihatnya?". Jiwanya penuh dengan monolog.

"Ya Allah..."

Dia semakin menunduk. Tangannya diangkat dan air matanya semakin membanjiri pipinya.

"Allahumma as aluka khusnul khootimah"

Berulang Kali di bacanya doa itu sehingga suaranya serak dan terhenti sejenak apabila terdengar batuk Yani. Dihampirinya anak kesayangannya yang sudah terlena dan membetulkan selimutnya.

Yani terus tertidur tanpa mengetahui betapa ayahnya amat berterima kasih kepadanya kerana telah menyedarkannya erti sebuah kehidupan dan kehidupan hakiki yang akan datang di hadapannya.
"Ya Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."


Sumber : iluvislam.com